Tadi sewaktu ane sholat terawih, tiap kali ane menguap eh.. orang yang di pinggir ane ikut-ikutan menguap. Timbul dah benak pertanyaan di dalah hati "apakah menguap bisa menular?", tapi bukan berarti ane kepo terhadap orang di pinggir ane . Oke mari kita bahas sampai tuntas.
Kata Steven Platek Ph.D., seorang profesor psikologi di Universitas Drexel, Philadelpia, yang melakukan penelitian bersama timnya meyakini bahwa ketularan menguap adalah cara primitif yang ditunjukkan oleh orang lain untuk mengekspresikan empatinya. Katanya, "Menguap tidak hanya dipicu karena melihat seseorang menguap, tetapi juga karena mendengar, membaca, atau bahkan hanya karena berpikir tentang menguap".
Dalam laporan hasil studinya, Platek mengungkapkan bahwa menguap bisa menular karena adanya efek empatetik dalam aktivitas tersebut. Proses menguap itu, kata dia, mirip dengan tertawa. Saat ada satu orang tertawa dalam sebuah kerumunan, biasanya bakal muncul orang lain yang memberikan respons dengan tertawa juga.
Nah ada juga pendapat dari Prof. Provine dari Maryland. Menurut Prof. Provine, ketika orang menguap di depan kita, maka tubuh kita akan bereaksi, mengatur dirinya sehingga kita dipaksa untuk menguap. Owh.. berarti tubuh kita bisa berempati secara langsung tanpa di olah di otak kita dulu mmm..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar